Selamat bernafas gratis kawan,
dan andai saja Presiden bisa berfikir sesederhana bunda q ^_^
Asap kawan…..kelabu nyaris kehitaman, sudah dapat ditebak lagi ada aksi bakar2an mas bro…wah kayaknya enak nih kalo ada yg nyumbang ayam atau jagung….wkwkkwwkw …iya enak tar rasanya ayam goreng ban luar ama jagung bakar saos ban dalam….hiii syerem.
Sore ini, setelah sekian lama tidak lagi turun kejalan untuk aksi aksi pro rakyat, wanita imut nan manis ini menyempatkan diri menengok alias tidak sengaja harus menengok ke arah kumpulan masa yang tidak semuanya berwajah teduh (ada puun nya kali yee J). Teriakan-teriakan lantang meminta tuntutan demi tuntutan di penuhi. Yah , yang muda yang masih bergelora, berharap para generasi muda ini faham dengan apa yang mereka perjuangkan ^_^. Hmm…bingung mau lewat mana, khawatir dicegat dan dimintai foto bareng serta tanda-tangan dari para demonstran ..hhaahahah. eh, ada pak pol lagi berdiri dibelakang, maka bertanyalah tentang kepastian jalan mana yang harus sayah tempuh, pak pol yang cukup senior itu (menunjukkan bahwa saya tidak memilih usia untuk bertanya …hohoho opo toh) kemudian dengan berwibawa menunjukkan arah kiri untuk daku ambil.
Hmm… mengasyikkan juga melenggang perlahan dijalan raya yang biasa disesaki kendaraan ^_^. Berjalan lurus kedepan, sambil sesekali menajamkan pendengaran, mencoba menangkap luapan emosi dan kemarahan dari para mahasiswa Kalimantan ini. Yah tuntutan yang sama agar harga BBM tidak jadi dinaikkan, dan Pak Pres dengan ikhlas turun dari jabatan.
Meneruskan perjalanan menuju tujuan utama, Gramedi Mal Lembuswana. Pemandangan yang lagi-lagi tak biasa… mal ditengah kota itu lengang….sangat lengang malah. Yah, para pengunjung harus ikhlas gak bias shopping selama beberapa jam karena akses jalan yang ditutup dan sebagian lagi dialihkan.
Sejenak menghabiskan waktu di toko buku, melupakan hawa panas diluar gedung. Ah hamper kalap lagi, untung sudah menguatkan azzam untuk membeli hanya yang sudah di budgetkan…heheheh.
Kawan, keluar dari mall ternyata aksinya belom kelar..wah betah juga ya, malah terasa lebih hangat (alias puanaas). Hasrat hati pengen stay buat liat aksi, tapi apa daya titipan kelapa bunda tak bias ditunda hehehe.
Tiba dirumah, menonton berita bareng bunda, yang ditonton aksi lagi aksi lagi, lebih ganas dari yang tadi aku liat sendiri. Jadi inget kata-kata salah satu orator yang mungkin gerah dengan sebutan anarkis dari masyarakat yang tak empati terhadap aksi mereka, kira-kira begini bunyinya “lebih anarkis mana kami dengan kebijakan pemerintah dan SBY”…. Si imut ini langsung nyeletuk…emang lagi main sapa yang lebih anarkis ya ??? ah aq tak faham lah apa yang ada dibenak para demosntran itu hingga harus membakar, merubuhkan, mencabut, menggunting, mengecat (????) dan meng- meng yang lainnya di aksi mereka. Kembali kerumah , si bunda yang memang boleh dibilang ‘talkactive’ kalo disederhanakan sih cerewet (sekarang tau kan aq dapt bakat ini dari siapa ???) mulai mengeluarkan opini-opini ala emak-emak… “repot amat pake demo,. Kedada harapan jua kada jadi naik bbm (pessimistic), coba es be ye tu, sudah melihat orang demi kek ini kada usah aja dinaikkan, tinggal bepadah “BBM Kada jadi naik ja” pina sulit banar, habis ampihan pang orang bedemo kalo inya bepadah kada jadi”. See, that simple! Solusi dari bunda q yang tak sempat mengenyam sekolah smp ini kawan.
Aq tersenyum dan berkata dalam hati, anda semua masalah ini bias diselesaikan sesederhana para ibu-ibu melihatnya ….:)
Selamat bernafas gratis kawan, kadang tidak perlu menjadi sulit dan complicated dalam penyelesaian sebuah masalah
Sitti Nafsiah Binti Arsyad
0 comments:
Post a Comment